About

Jumat, 12 Agustus 2011

Kajian SMED (Single Minute Exchange Die)

Setiap detik waktu produksi didalam dunia industri sangatlah berharga karena ini berkaitan lansung dengan jumlah produk yang di hasilkan, sehingga setiap perusahaan selalu berusaha untuk mengurangi atau memperpendek waktu setup guna meninggkatan waktu produksi. yang mana waktu Setup didefinisikan "sebagai lama waktu yang dibutuhkan saat produk baik terakhir selesai hingga produk baik perama keluar"(http://www.leanindonesia.com/tag/smed-2/) dalam  memproduksi satu jenis produk ke model produk lainya. sehingga didalam waktu setup ada kegiatan menghentikan mesin, melakukan persiapan peralatan setup, changeover, adjustment dll sampai produk baik pertama dihasilkan. Aktifitas tersebut yang sangat berpeluang untuk dipercepat sehingga waktu changeover lebih effisien dan waktu produksi dapat lebih meningkat.

2. Sejarah
Shigeo Shingo sebagai orang yang memunculkan konsep SMED (Single Minute Exchange Die) pada tahun 1960an merupakan salah satu founder dari perusahaan Toyota Production System. yang mana tujuan dari konsep ini adalah untuk mempercepat waktu proses di moulding body mobil.

3. Definisi
SMED atau beberapa istilah lainya dikenal dengan QCO (Quick Change Over), OTS (One Touch Setup), OTED (One Touch Exchange of Die), 4SRS (Four Step Rapit Setup) dsb. dari semua istilah di tersebut mengacu pada hal yang sama yaitu untuk mempercepat waktu setup pergantian produk. "SMED adalah salah satu metode improvement dari Lean Manufacturing yang digunakan untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setup pergantian dari memproduksi satu jenis produk ke model produk lainya". (http://www.leanindonesia.com/tag/smed-2/).

4. Manfaat
Beberapa manfaat SMED, yaitu diantaranya :
1. Meningkatkan Produktifitas
2. Mengurangi Biaya
3. Mempercepat proses inovasi
4. Perbaikan pada sefty karena proses setup yang lebih mudah
5. Mempermudah cleaning mesin dan peralatan

5. Metode SMED
ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam melakukan metode SMED yaitu :

1. Lakukan Observasi dan dokumentasi kegiatan Setup sekarang
Proses dokumentasi dilakukan dengan memanfaatkan alat perekam seperti handycam untuk merekam aktifitas setup

2. Klasifikasi 
  Setelah proses dokumentasi selesai, semua event diklasifikasikan menjadi event internal atau external

3. Konversikan event Internal menjadi even ekternal
Pada tahap ini lakukan dengan mengidentifikasi event internal mana yang memungkinkan dikonversi menjadi external.

4. Reduksi even internal
Event setup yang tersisa adalah aktifitas internal yang tidak dapat di hilangkan atau dirubah manjadi event external namun dapat dikurangi dengan menerapkan paralel setup. artinya aktifitas yang tidak menunggu aktifitas lain selesai dapat dikerjakan secara paralel.

Keterangan :
Event Internal adalah aktifitas yang dilakukan saat mesin mati atau tidak berproduksi sedangakan Event External yaitu aktifitas yang bisa dilakukan saat mesin beroprasi dan memproduksi barang.

Sumber Pustaka
1. http://www.leanindonesia.com/tag/smed-2/

2.Wahjudi, Didik. Edo Andreas. Kajian Implementasi Quick Changeover di PT.X. Surabaya: Universitas Kristen Petra,(Online),(http://fportfolio.petra.ac.id/user_files/93-015/Kajian%20Implementas%20Quick%20Changeover.doc).

3. Materi Praktek Kerja Nyata di PT. X.

6 komentar:

mas blog muwh kuerend deh...walaupun aqhuw gak pham...

terimakasih.. silakan di pelajari, dan kita bs sering..

for me, lebih dari minimal broo
thanks verry much

terimakasih.. ttp selalu kunjungi dan sellau berikan masukan melalui komentar, sbg bentuk kepedulian anda dalam menja kualitas isi dari blog ini.

trimaksih jg kpd sahabat yg tlah mengingatkan mengenai penulisan kalimat yg tdk sesuai dgn EYD. masukan anda sgt berguna.. trimakasih-trimakasih.. ats kpedulianya

apik mas,,mga brmanfaat bgi smua ny amien......slmat mnunaikn ibdah puasa